Tips dan Kumpulan Soal Uji Kompetensi Perawat Terbaru
Uji Kompetensi Perawat secara nasional telah dilaksanakan satu kali di Indonesia pada tahun 2013 lalu, namun hingga kini masih menyisakan beragam pertanyaan. Terutama bagi fresh-graduate yang akan menghadapinya di tahun 2015 ini. Begitu juga bagi mahasiswa yang gagal lulus di tahun 2014 lalu, tidak kalah pening memikirkannya.
Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan bagi alumni lembaga pendidikan keperawatan di Indonesia agar lulus ujian kompetensi tersebut? Berikut ini ada 13 Strategi Lulus Uji Kompetensi yang dapat Anda aplikasikan. Selamat membaca!
Strategi Pertama: Persiapkan Diri Anda
Kandidat yang berhak untuk mengikuti ujian kompetensi adalah mereka yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik pendidikan diploma keperawatan maupun sarjana keperawatan (plus ners). Tujuan utama dari ujian kompetensi adalah untuk menguji pengetahuan dan tingkah laku kandidat dan menetapkan bahwa kandidat tersebut memiliki kompetensi yang diperlukan.
Pastikan bahwa Anda telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk mengikuti ujian kompetensi ini. Setidaknya Anda harus sudah familiar dengan format dan tipe soal yang akan diujikan nanti. Oleh karena itu berlatih secara rutin akan membuat kemungkinan Anda lulus lebih tinggi.
Berdasarkan informasi yang berkembang bahwa ujian kompetensi ini terdiri dari 120 soal pilihan ganda dan wajib diselesaikan selama 2 jam. Berarti setiap soal hanya diberikan waktu 1 menit untuk memilih satu jawaban yang paling tepat.
Di awal ujian kompetensi, Anda akan diberikan satu set soal ujian kompetensi bersama dengan lembar jawaban. Anda wajib mengisi semua informasi yang diperlukan dalam lembar jawaban secara akurat. Setelah itu, Anda baru diperbolehkan untuk membulatkan jawaban yang paling tepat dalam lembar jawaban yang telah diberikan dengan menggunakan pensil 2B. Pastikan bahwa jawaban yang Anda berikan cukup tebal dan bulatan telah terisi dengan sempurna.
Lembar jawaban ini akan dikoreksi oleh alat yang sesuai, oleh karenanya Anda perlu untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:
Apabila Anda ingin merubah jawaban yang diberikan, pastikan bahwa jawaban yang telah diberikan sebelumnya telah Anda hapus dengan bersih,
Jangan berikan tanda apapun di lembar jawaban menggunakan pulpen atau pensil, kecuali pada tempat yang diperbolehkan,
Anda tidak perlu merubah apapun bagian sebelah kiri dari lembar jawapan yang tampak berbayang, biarkan saja apa adanya,
Jangan melipat lembar jawaban Anda agar alat korektor lembar jawaban dapat membaca lembar jawapan Anda dengan sempurna.
Akhirnya, jangan lupa selama ujian kompetensi, perhatikan jumlah halaman dari set soal yang diberikan, pastikan bahwa Anda tidak tertinggal satu halamanpun untuk menjawab soal tersebut.
Strategi 2: Fahami Soal Ujian
Pembuat soal pada umumnya akan secara general mengambil bahan untuk diujikan yang biasanya akan tampak asing bagi peserta ujian kompetensi. Anda tidak mungkin berharap bahwa semua topik Keperawatan Medikal Bedah yang Anda kuasai yang akan dikeluarkan. Namun, apabila ternyata soal ujian kompetensi yang keluar sesuai dengan prediksi Anda, berarti Anda sedang beruntung. Tapi jangan harap keberuntungan Anda tersebut akan 100% terjadi.
Setiap studi kasus dan skenario biasanya berbeda. Coba dan fahami semua bahan yang diujikan, sambil Anda memilah jawaban-jawaban yang mengelirukan. Studi kasus juga biasanya akan diambil dari pengalaman nyata yang terjadi di rumah sakit atau layanan kesehatan lain. Oleh karena itu, pasangan jawaban yang akan Anda temui dalam soal ujian kadang terlihat diluar konteks dan kerapkali dimulai dari pertengahan proses pengobatan. Selama ujian, Anda tidak akan mendapati soal yang menjelaskan topik secara umum (berbeda dengan yang Anda biasa jumpai di buku), melainkan Anda akan langsung dibawa ketengah-tengah jenis soal ujian yang baru dan tidak Anda kuasai.
Strategi 3: Belajarlah mengikuti Irama Anda
Tidak perlu ngoyo semasa anda mempersiapkan diri untuk menghadapi uji kompetensi. Tiap orang mempunyai learning style yang beragam. Jika anda senang belajar bersendirian, lakukanlah. Namun jika anda lebih menyukai belajar dalam diskusi berkelompok carilah rekan yang mempunyai learning style yang sama.
Strategi 4: Jangan Ingin Terlalu Sempurna
Pepatah mengatakan no body is perfect. Setiap orang pasti memiliki kelemahan. Namun, kelemahan yang kita miliki bisa kita tutupi dengan giat belajar dan berlatih. Orang barat sering mengatakan – practice makes perfect – semakin sering belajar atau berlatih maka kepandaian atau kemampuan kita kian sempurna.
Strategi 5: Kesalahan yang Biasa Terjadi
Seorang mahasiswa ataupun calon peserta uji kompetensi biasanya malas dan sering menunda-nunda aktivitas untuk belajar. Sebagaimana saat kuliah dahulu, masih sering menganggap sistem kebut semalam masih ampuh untuk dijalankan dalam menghadapi uji kompetensi, ini adalah kesalahan yang fatal.
Perlu difahami bahwa kejayaan seseorang adalah berkat usaha gigih yang dilakukannya secara sedikit demi sedikit namun berkesinambungan. Bukan hasil keberuntungan karena soal uji kompetensi yang keluar hasil belajar dengan sistem kebut semalam.
Strategi 6: Perbanyak Informasi Tambahan
Banyaklah bergaul dengan kawan-kawan anda yang sedang menghadapi problem yang sama. Saling berkomunikasi untuk bertukar fikiran dan sharing resource yang dimiliki. Yakin anda akan banyak mendapatkan pencerahan jika dibandingkan dengan duduk melamun sendirian di kamar karena berfikir masalah anda tidak ada yang membantu.
Anda juga bisa mengunjungi berbagai laman web yang menyediakan berbagai soal untuk uji kompetensi secara gratis, baca dan pelajari dengan baik, insha Allah anda akan banyak mendapatkan informasi tambahan yang tidak sedikit disana.
Strategi 7: Jawaban yang Mencolok biasanya Salah
Setiap uji apapun, biasanya kita temukan jawaban-jawaban yang lain dari pilihan yang ada, misalnya jawaban yang karakternya paling panjang sendiri, jawapan yang sangat bertolak belakang maupun jawapan yang tidak rasional. Biasanya jawaban yang mencolok seperti itu salah. Pilihlah alternatif jawaban lain yang berbeda dan yang menurut anda paling benar.
Strategi 8: Trik Jawaban
Ketika menjawab soal uji kompetensi, pandai-pandailah anda memilah dan memilih. Gunakan analisa anda dari hasil-hasil pembelajaran yang telah anda lalui. Setiap pilihan jawaban kaitkan dengan memori anda, kemudian pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
Selain itu berbeda dengan penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri dimana jawaban salah akan dikurangi beberapa point, pada uji kompetensi jawaban salah tidak akan dikurangi point. Jadi jawablah semua soal dengan yakin. Jangan biarkan ada soal yang dibiarkan kosong dan tidak terisi karena hal tersebut berarti mengurangi kesempatan anda untuk lulus ujian.
Strategi 9: Idea yang Pertama Muncul Biasanya Betul
Saat membaca soal uji kompetensi biasanya akan muncul ide-ide secara sekelebat tentang jawaban dari soal yang sedang kita hadapi. Perhatikan baik-baik dan koneksikan dengan memori anda, karena biasanya ide yang pertama muncul adalah jawaban yang betul.
Strategi 10: Rileks
Soal uji kompetensi tidak akan menelan anda. Oleh karenanya berusahalah untuk rileks. Anda yang harus bisa menaklukkan serangkaian soal-soal tersebut, bukan sebaliknya. Jika stress sudah anda rasakan, istirahat sejenak, tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan sehingga perasaan anda lega. Ulang berkali-kali selama anda mengikuti uji kompetensi agar tetap rileks.
Strategi 11: Dapatkan Gambaran dari yang Tidak Anda Ketahui
Anda mendapati soal uji kompetensi yang benar-benar baru dan belum pernah membaca atau mempelajarinya, tenang. Jangan stress. Gunakan fikiran anda untuk membayangkan soalan tersebut dan dapatkan gambaran yang rasional darinya, setelah itu carilah jawaban yang menurut anda sesuai dengan gambaran yang telah anda dapatkan tersebut.
Strategi 12: Optimalkan Ilmu yang telah Dipelajari
Disaat Anda menemukan soal ujian yang memiliki jawaban yang berlawanan, jawaban yang tepat biasanya ada di salah satu pilihan jawaban tersebut.
Contoh:
A. Calcium is the primary mineral linked to osteoporosis treatment.
B. Potassium is the primary mineral linked to osteoporosis treatment.
Kedua pilihan jawaban diatas saling berlawanan, ini mengindikasikan bahwa salah satu pilihan jawaban adalah benar.
Strategi 13: Tidak perlu jadi Genius untuk Lulus Ujian Kompetensi
Anda tidak harus menjadi Einstein atau mengetahui semua topik yang dipelajari selama di bangku kuliah untuk lulus ujian kompetensi. Bahkan, kerapkali soal yang dikeluarkan tidak pernah Anda dengar dan mengaburkan. Jika Anda harus mengetahui semua topik secara detail, malah Anda akan pusing sendiri. Jadi, kuasailah topik-topik penting yang Anda anggap perlu Anda fahami.
Jika tulisan ini dirasakan bermanfaat bagi anda, harap tinggalkan tulisan anda di kolom komentar dibawah ya. Terima kasih.
Disarikan dari sumber rujukan berikut ini:
Murray, Timothy Neil, et. all. (2010). Licensing Exam Review Guide for Nurses. Selangor: Oxford University Press.
Lagerquist, Sally Lambert (Ed). (2006). NCLEX-RN Success. 2nd Edition. Philadelphia: F.A. Davis Company
------
0 komentar:
Posting Komentar