Kamis, 17 Maret 2016

Skripsi: Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian diare


Skripsi: Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian diare



BAB I

PE NDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Penyakit diare masih sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tata laksana diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dapat ditekan seminimal mungkin. Diare merupakan penyebab kedua terbesar kematian balita di dunia. Penyakit ini bisa dicegah dan diobati, menurut data World Health Organization (WHO) memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun milliar kasus setiap tahunnya. Diare sering kali dianggap sebagai masalah yang sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya (WHO, 2011).

Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi, tingginya kejadian diare di negara barat ini oleh karena foodborne infections dan waterborne infections yang disebabkan bakteri salmonella Spp, compylobacter jejuni, strafilococcus aureus, bacillus careus, clostridium perfringens dan enterhemorragic escherichia coli (EHEC). Data United Nations Children’s Fund (UNICEF) bahwa ada 1,5 juta anak meninggal dunia karena diare namun hanya 39 % penderita yang mendapat penanganan serius. Di Amerika Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada ruang praktek dokter. Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang diare infeksi 7 kali setiap tahunnya. Dan dibanding di negara berkembang lainnya mengalami serangan diare 3 kali setiap tahun (Depkes, 2011).

Di Indonesia diare masih mendominasi jumlah kematian balita. Hal ini disebabkan  masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan balita. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) di perkirakan di Indonesia 31.200 anak balita meninggal setiap tahunnya karena diare. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.) (Depkes, 2010).

Data yang tercatat di Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Selatan, jumlah kasus penderita diare sebanyak 49.898 kasus. Mayoritas di dominasi usia dibawah 1 tahun sekitar 700 balita , umur 1-4 tahun 1175 balita dan usia lebih dari 5 tahun 1728 balita (Dinkes Sum-sel, 2010).

Di Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2010 jumlah kasus penyakit diare ada 9748 (11,47%) orang diantaranya pada balita dan anak-anak, pada tahun 2011 jumlah kasus penyakit diare ada 2504 (4,24%) orang, dan pada tahun 2012 jumlah kasus penyakit diare ada 7408 (10,97%) orang  dan pada tahun 2013 jumlah kasus penyakit diare ada 1572 (8,48%) (Dinkes OKU, 2013).

Di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2011 jumlah kasus penyakit diare pada balita sebanyak 664 (16%) orang. Pada tahun  2012  jumlah kasus penyakit diare pada balita sebanyak 908 (24%) orang. Pada tahun  2013  jumlah kasus penyakit diare pada balita sebanyak 762 (15,05%) dan 1 kasus balita yang mengalami kematian akibat diare (UPTD PKM Tanjung Agung, 2013).

Di desa Saung Naga jumlah balita mencapai 843 balita, pada tahun 2011 jumlah jumlah kasus penyakit diare pada balita sebanyak 153 (21,7%), pada tahun 2012 jumlah kasus diare pada balita sebanyak 166 (20,8%) dan pada tahun 2013 jumlah kasus diare pada balita ada 159 (18,8%) (Puskesdes, 2013).

Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita Di Desa Saung Naga Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2014. 

B.      Rumusan Masalah 

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Saung Naga Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2014.

C.      Pertanyaan Penelitian

1.      Apakah ada hubungan informasi kesehatan dengan kejadian diare  pada balita di desa?

2.      Apakah ada hubungan cara pemberian makan dengan kejadian diare pada balita di desa   ?

3.      Apakah ada hubungan ketersediaan jamban dengan kejadian diare  pada balita di desa?

4.      Apakah ada hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare  pada balita di desa?


D.      Tujuan Penelitian

1.           Tujuan Umum

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Saung Naga Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2014.



2.       Tujuan Khusus

a.      Diketahuinya hubungan informasi kesehatan dengan kejadian diare pada balita di desa   Saung Naga.

b.     Diketahuinya hubungan cara pemberian makan dengan kejadian diare  pada balita di desa Saung Naga.

c.      Diketahuinya hubungan ketersediaan jamban  dengan kejadian diare  pada balita di desa Saung Naga.

d.     Diketahuinya hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare  pada balita di desa Saung Naga.

E.       Manfaat Penelitian

    Bagi Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu

                Memberikan informasi kepada Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita dan sebagai bahan masukan dan informasi serta menambah pengetahuan ilmiah mengenai diare. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan keilmuan di bidang kesehatan khususnya tentang penyakit diare.

    Bagi Prodi Kesehatan Masyarakat

Sebagai informasi tambahan bagi prodi kesehatan masyarakat khususnya informasi mengenai hubungan prilaku ibu dengan kejadian penyakit diare pada balita dan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian selanjutnya.


0 komentar:

Posting Komentar